Thursday, December 10, 2015

CB Agama sastra jepang binusian 2018 LA62-LB62

Berikut ini adalah hasil screenshot dari campaign atism is not a joke yang kami posting di beberapa sosial media seperti facebook, line, g+, steam, dll, sebagai tugas pengganti tfi untuk mata kuliah CB Agama.















Autism Campaign

berikut  ini adalah hasil dari screenshot campaign autism is not a joke yang kami kerjakan sebagai tugas pengganti tfi untuk mata kuliah CB Agama LA62-LB62














Friday, January 2, 2015

PAUD pertemuan kedua

Nama  : Dovit Julivianto
NIM   : 1801393891
Jurusan : Sastra Jepang
Hari/Tanggal : Selasa, 25 November 2014

Pertemuan kedua
Seperti yang dilakukan pada pertemuan pertama, dipertemuan kedua kedatangan kami disambut meriah oleh anak-anak PAUD. dipertemuan kedua kami mengajarkan anak-anak seni origami lagi, kami tidak menyangka bahwa anak-anak sangat menyukai seni melipat kertas ini. Mereka sangat antusia dalam melipat origami ini bahkan sampai orang tua dari murid PAUD ikut-ikutan melipat origami.
Setelah mengajarkan origami kami meminta anak-anak untuk memilih cerita yang mereka suka, lalu setelah itu kami membacakan cerita yang mereka pilih.
setelah selesai membacakan cerita kami menutupnya dengan doa bersama.
pada pertemuan ini kami juga mengajarkan hal yang sama di shift pertama dan shift kedua. setelah selesai mengajar kami mengajak anak-anak untuk foto bersama.
setelah selesai berfoto bersama kami berbicara sebentar kepada ibu-ibu yang mengajar di PAUD, tidak lupa kami berterima kasih karena telah di izikan untuk mengajar di PAUD ini.

Nilai Pancasila yang saya dapatkan pada PAUD kedua ini :
Sila ke-3=anak-anak dipersatukan di PAUD ini tidak peduli suku dan ras

PAUD pertemuan pertama


Nama  : Dovit Julivianto
NIM   : 1801393891
Jurusan : Sastra Jepang
Hari/Tanggal : Senin, 3 November 2014

Pertemuan pertama
Pada hari senin tanggal 3 november 2014 kelompok pancasila saya melakukan pengajaran di lembaga pendidikan anak usia dini atau biasa di sebut dengan PAUD. kami direkomendasikan mengajar PAUD didaerah tambora dan nama PAUD nya adalah PAUD Pencinta Anak. dua minggu sebelum melakukan pengajaran pertama kami, kelompok kami sudah melakukan surver tempat dan meminta izin pemilik PAUD.
Pada hari pertama pengajaran kami, kedatangan kami disambut meriah oleh anak-anak paud.
Pembelajaran di shift-1 di mulai dengan doa terlebih dahulu. setelah itu kami mengajarkan anak-anak menggambar sesuai yang ada di buku paket mereka.Setelah selesai menggambar kami pun membacakan cerita sambil memainkan boneka tangan untuk anak-anak tersebut.
Mereka sangat antusias mendengarkan cerita yang kami bacakan. setelah membacakan cerita kami lanjutkan dengan mengajarkan anak-anak origami. origami adalah seni melipat kertas yang berasal dari jepang, anak-anak banyak yang antusias mengikuti petunjuk cara melipat yang benar yang di ajarkan oleh teman saya yaitu masyuri. kegiatas shift 1 pun ditutup dengan doa bersama.
Kami tetap lanjut mengajar untuk shift ke-2. Di shift ke-2 anak-anak kaget karena melihat orang-orang yang mereka tidak kenal, tapi mereka tidak takut malah senang karena tau kami akan mengajar untuk mereka. Di shift ke-2 kami mengajarkan hal yang sama dengan shift-1 yaitu mengajar menggambar dan kemudian belajar seni origami lalu ditutup oleh doa bersama.

Nilai Pancasila yang saya dapatkan pada PAUD pertama ini :
 
 
Sila ke-1= Ber-doa bersama walaupun berbeda agama.
Sila ke-3=Walaupun beda agama tetapi tetap satu.

Sila ke-5= Semua nya diperlalukan dengan adil.






Thursday, December 4, 2014

Petemuan Kedua Mengajar PAUD

Nama  : Regan Pradipta
NIM   : 1801389401
Jurusan : Sastra Jepang
Hari/Tanggal : Selasa, 25 November 2014

Ditanggal ini pertemuan kedua kami untuk mengajar PAUD di mulai seperti biasanya anak-anak menyambut meriah kedatangan kami, kami mengajarkan origami lagi kepada anak-anak PAUD seperti pada pertemuan pertama tapi kali ini kita membuat lain bentuk yaitu topi dan burung dan anak-anak yang berhasil membuat sendiri akan di berikan bintang dari ibu pengajar di PAUD, anak-anak PAUD sangat antusias ketika diajarkan melipat kertas origami.


Setelah belajar origami kita kembali bercerita kepada anak-anak tapi kali ini anak-anak boleh memilih cerita apa yg dia suka.


Saat shift pertama dan kedua sudah selesai kami pun juga meminta izin untuk pulang dan ini pun menjadi pertemuan terakhir buat kami dengan PAUD pencinta anak yang telah memberikan kami kesempatan untuk mengajar disini.

Nilai-nilai pancasila yang saya dapat dari pertemuan ini 
Sila ke-1 : selalu membuka dan menutup pembelajaraan dengan berdoa
Sila ke-5 : anak-anak mendapatkan pendidikan
Sila ke-3 : PAUD ini menerima semua anak tanpa memandang suku dan ras

Pertemuan Pertama Mengajar PAUD

Pertemuan Pertama

Nama  : Regan Pradipta
NIM   : 1801389401
Jurusan : Sastra Jepang
Hari/Tanggal : Senin, 3 November 2014

Di tanggal ini saya dan kelompok saya mendapatkan pengalaman untuk mengajar di lembaga pendidikan anak usia dini atau biasa di sebut dengan PAUD. Dan kami pun mendapatkan tempat PAUD yg bernama PAUD Pencinta Anak di daerah Tambora sesuai dengan apa yang direkomendasikan oleh pihak Teach For Indonesia (TFI). Dua minggu sebelumnya kelompok kita sudah mensurvey tempat PAUD ini hingga beberapa kali kita nyasar di daerah-daerah lain, tapi untungnya kita masih bisa untuk menemukan tempat PAUD dimana kita mengajar, sesampai di PAUD Pencinta Anak kita menemui seorang ibu pengurus PAUD ini yg biasanya di sebut ibu Cecep untuk meminta izin mengajar dan menyesuaikan jadwal untuk mengajar, setelah kelompok kami mendapatkan izin akhirnya kita berpamitan untuk pulang.

Pada tanggal 3, November 2014 pukul 08.30 dimana hari pertama saya dan teman-teman saya mengajar di PAUD, dan kedatangan kami pun disambut meriah dengan anak-anak PAUD, dan kami pun membuka ajar mengajar ini dengan doa, setelah berdoa kami pun membacakan cerita untuk anak-anak menggunakan boneka peraga
, jujur dihari pertama kami mengajar ini kami sangat kurang persiapan hingga di tengah-tengah jam pelajaran kami sempat bingung untuk memberikan materi yang ingin kita ajarkan lagi, dan kami pun memutusan untuk membeli sebuah kertas origami di toko buku terdekat dan kami mengajarkan melipat origami berbentuk kupu-kupu dan cara ini pun membuat anak-anak senang, waktu mengajar pun sudah
Nilai-nilai pancasila yang saya dapat dari pertemuan ini adalah
Sila ke-1 Ketuhanan yang maha Esa : Setiap kali memulai dan mengakhiri belajar selalu dibuka dan ditutup dengan doa.selesai dan sebelum pulang kami mengajak anak-anak untuk foto bersama setelah foto anak-anak pun berdoa sebelum pulang.

Dan kami lanjut mengajar di shift kedua dengan anak yang berumur di bawah 3 tahun kebawah kali ini kita mengajarakan sama persis dengan apa yang kita ajarakan dengan shift pertama tapi kali ini ditambahkan dengan belajar mewarnai, dan sambil anak-anak mewarnai kita sambil mendekatakak diri kepada anak-anak dengan menanyakan cita-cita mereka, setelah belajar berakhir kami kembali mengajak anak-anak untuk berfoto bersama, dan anak-anak pun meninggalkan PAUD.

Selepas itu kami pun juga ingin berpamitan untuk pulang dan ada sedikit sharing dari kita dan ibu-ibu pengajar PAUD, dan kami pun pulang meninggalkan PAUD.


Sila ke-5 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia : Anak-anak sudah mendapatkan hak dan kewajiban mereka untuk mendapatkan pembelajaran.



Wednesday, December 3, 2014

PAUD Part 2

Nama Lengkap: Kevin Pratama
NIM: 1801375491
Hari / Tanggal: Rabu / 26 November 2014
Jurusan: Teknik Informatika

Terkesan lama ketika kami mengingat pertemuan terakhir kami dengan anak-anak adalah 5 November 2014. Kembali lagi bersama saya dan kedua teman saya, Bram dan Aldy, dalam mengajar PAUD. Kami berkumpul jam 7 pagi di Seven-Eleven Kemanggisan. Berangkat dengan harapan tidak telat menggunakan transportasi umum beroda lebih dari satu. "Apakah itu? Motor? Mobil? Bajaj? Becak?" Kan ga boleh beroperasi di Jakarta. "Oiyaak. Kalo gitu taksi?" Tidak lain itu merupakan sebuah kereta. "Wew." Sesampainya disana.... Kami tetap telat. Telat shift pertama tetapi tidak pada shift kedua :p 

Jadi kami mulai mengajar pada shift kedua dimana dimulai dari awal. Anak-anak berdoa dipimpin oleh Ibu PKK. Semua anak berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing tanpa ada yang mengganggu satu sama lain walaupun berdoa dipimpin secara Islam.

Gambar 1.1 - Berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing.

Kami memulai dengan perkenalan seperti pertemuan pertama dan betapa senangnya kami mendapatkan fakta bahwa anak-anak masih mengenali wajah-wajah kami, yaitu kakak-kakak yang memakai kacamata (kebetulan kami memakai kacamata semua). Aldy memulai dengan kembali menanyakan apa yang kita pelajari waktu pertemuan pertama yaitu buah-buahan dan sebagainya. Lalu kami menanyakan tentang cerita anak-anak. Anak-anak pun sangat ingin kami membawakan cerita fabel. Sangat semangatnya sehingga mereka sendiri berbondong-bondong mengambil buku cerita yang mereka suka serta boneka tangan untuk menceritakan apa yang ada di dalam buku tersebut. Kami pun menceritakan apa yang ada di dalam buku tersebut menggunakan boneka tangan secara bergantian.

Gambar 1.2 (yang agak blur) - Kami membawakan cerita menggunakan boneka tangan.

Lalu Bram pun membawakan cerita yang tidak pendek alias panjang tentang seekor jerapah. Kami pun menyaksikan bersama-sama cerita dari Bram. Sangat antusias hingga anak-anak berbondong-bondong maju ke depan mendengar ceritanya.

Gambar 1.3 - Bram sedang membawakan cerita dan anak-anak sangat antusias mendengarnya

Gambar 1.4 - Anak-anak maju kedepan untuk mendengarkan cerita.

Setelah jam mengajar pun habis, kami pun disuruh untuk mengetes anak-anak satu per satu untuk membaca A-Z dalam Bahasa Inggris baru anak-anak diperkenankan meninggalkan ruangan. Setelah meninggalkan ruangan, kami pun berpamitan dan kembali ke rumah kami masing-masing menggunakan kereta, transportasi umum beroda lebih dari satu.

Nilai Pancasila yang saya dapatkan pada PAUD pertemuan kedua ini:
Sila ke-1 "Ketuhanan Yang Maha Esa": Memulai dengan doa bersama walaupun beragam kepercayaan

Sila ke-2 "Kemanusiaan yang adil dan beradab": Bahwa semua manusia dikalangan manapun berhak untuk mendapatkan hak dan kewajiban yang sama seperti yang terdapat dalam pasal 27 ayat 1. Dalam konteks ini, mereka berhak mendapatkan pendidikan yang layak.

Sila ke-3 "Persatuan Indonesia": Mau dari berbagai macam daerah maupun golongan, PAUD ini tetap menerima anak-anak dari manapun tanpa membeda-bedakannya malah justru menyatukannya dalam PAUD ini.

Sila ke-5 "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia": Tidak mempedulikan kesenjangan sosial. Semua anak diterima didalam PAUD ini.